Thursday, July 10, 2008

Godiva Cafe, Mega Mall Batam

Ini kali kedua ke godiva cafe. Sesekali pengen merasakan gaya hedonisme orang-orang batam. Godiva Cafe adalah franchise yang populer di batam, namun sampai sekarang masih belum membuka cabang di luar batam. Karena namanya cafe, menu-menunya juga menu asing. Ada steak, ada spaghetti, ada chicken. Godiva lebih terkenal untuk minumannya, terutama yang berbahan baku kopi.


Spaghetti adalah pilihan pertama, karena keliatannya mengenyangkan :) Tapi rasanya lumayan kok, rasa spaghetti yang benar. Ada rasa asem tomatnya, dipadu dengan daging yang manis dan asin. Supaya lebih kenyang, ditambah dengan french fries.


Camilan lain yang bisa dinikmati adalah chicken wing. Yang ini sih kegemarannya andy. Sejak merasakannya di pizza hut, kemana-mana, kalo ada chicken wing, selalu pesen. Rasanya sebenarnya sama dengan makanan instan punyanya Japfa ato Kemchicks ato yang lain yang dijual di supermarket. Tinggal goreng, jadilah chicken wing yang legit, manis, agak-agak lengket dan berlemak.

Satu lagi yang khas di godiva adalah chicken popcorn. Kalo di foto di atas, yang letaknya di sebelah kanan bawah. Daging ayam diiris kecil-kecil, kemudian digoreng tepung. Jadi ukuran ayam goreng tepungnya pas satu emplokan (one bite size). Enak. Ada nuggets juga sebenarnya. Tapi pasti rasanya sama seperti nuggets2 yang lain.

Tentu saja, tidak pas rasanya kalo belum mencoba aneka jenis kopi yang disediakan oleh godiva. Karena kami berempat, maka ada 4 pesanan minuman. Dua gelas kembar yang ada di depan itu adalah gelas coca cola. Sedangkan kopinya, dari kiri ke kanan adalah, mocha something, trus flavico, coco delice dan paling kanan adalah caramel mocha. Punyaku adalah yang paling kiri. Yah, rasa kopi gitu, campur coklat, dan dingin. Trus ada krim-krimnya sehingga lebih kental dan gurih.

Bagi eksekutif muda yang dompetnya tipis, namun ingin bergaya hedon, sambil berselancar wifi internet di mal, maka godiva inilah pilihannya. Cukup dengan memesan kopi satu gelas, dan sepiring kecil camilan (umumnya chicken popcorn 10 ribuan), kita sudah bisa berlama-lama di cafe. Apalagi sambil mengisap marlboro, wah keliatan gaya (sok banget deh pokoknya, nyebelin ngliatnya). Kalo tujuanku sih murni hanya ingin merasakan makanannya saja :) bukan bergaya. Secara cewek batam gak ada yang bisa dikecengin. Lanjut ...

Sunday, July 06, 2008

Sop Ayam Tanjungpinang, Batam

Kalo sedang tidak sehat, tanda-tanda flu, dianjurkan makan makanan yang berkuah, segar dan panas. Di Batam sini, pilihan utamanya adalah sop ayam tanjungpinang. Kenapa ya kok sop ayam umum digunakan untuk penyembuhan flu ? Di luar negeri pun, kita dianjurkan makan chicken soup apabila catch cold.

Virus flu katanya sih larut dalam air. Jadi supaya virus flu bisa keluar dari tubuh kita, ya harus lewat air. Terserah, bisa dari air seni atau dari keringat. Oleh karena itu, anjuran yang lain mengatakan untuk minum air putih sebanyak-banyaknya. Sedangkan sop ayam berperan dalam membuat kita berkeringat. Sop ayam cenderung pedas, karena banyak mericanya. Sehingga tubuh kita langsung panas, dan muncullah bulir-bulir keringat.

Maka, sambil menggunakan jaket tebal, jalanlah kita ke sop ayam tanjungpinang. Aku mengenal sop ayam tanjungpinang pertama kali di kedai harmoni (ruko sebelahnya hotel Harmoni, Jodoh). Setelah itu diajakin yang di sebelah Lucky Plaza, Nagoya. Dari situ, baca-baca pamflet, mereka juga buka cabang baru di Baloi, seberang Baloi City Square. Dan terakhir juga menemukan sop ayam tanjungpinang di Mitra Raya, Batam Center. Sayang, yang ini sudah tutup.

Usut punya usut, ternyata yang masak itu orangnya sama. Si engkoh gemuk berkacamata. Orangnya ramah, dan memang ahli memasak. Pagi (mestinya) di Mitra Raya, siang mereka buka yang di Nagoya. Malamnya, si engkoh masakin yang di Baloi. Sedangkan yang di kedai harmoni, itu sudah diserahkan kepada anaknya. Berhubung aku keluar makannya malam, maka tujuannya adalah yang di Baloi.


Mem-fotonya telat. Udah kumakan sebagian, baru ingat bahwa sop ayam ini belum pernah kumuat di blog. Sudah gak sabar soalnya, merasakan nikmatnya kuah dan ayamnya. Kuah sop ayam ini tidak bening, tapi coklat agak hitam. Pengaruh bumbu-bumbunya kali. Isinya standar, ada wortel, kentang untuk mengurangi amis ayamnya, sehingga bisa terasa lebih segar. Trus prei, cengkeh, merica dan beberapa herbs khas cina. Ayamnya dipotong-potong sekalian dengan tulangnya. Sehingga sumsum ayam juga masuk tercampur dalam kuah. Menjadi lebih enak. Namun efek sampingnya, makannya harus hati-hati, jangan sampai tertusuk tulang ayam.

Enak memang, segar, dan pedasnya merica menggigit di lidah. Ayamnya adalah ayam kampung, sehingga lebih keset. Kata kakakku yang pernah kuajakin makan sop ayam ini, pemilihan ayamnya yang membuat sop ini menjadi enak. Memang sih, kalo melihat acara-acara memasak chef hotel, mereka selalu berangkat ke pasar sendiri, dan memilih bahannya sendiri, sehingga kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Tapi bagiku, bumbu-bumbu khas cina juga menambah kenikmatan sop ayam tanjungpinang. Yang jelas, badan langsung berkeringat, dan dunia terasa lebih terang :) Lanjut ...