Sunday, April 06, 2008

Bebek Gurih dan Gudeg Pendopo (part 1)

Seperti biasa, hari minggu pagi selalu kelaparan. Kalo sedang tidak ada mobil, ya selamat menahan lapar. Kebetulan hari ini mobil keluar semua, dipakai sosialisasi, nganter tamu, entah apa lah alasannya. Jam 1 akhirnya ada mobil juga. Bersama daniel, andy, anung, kami jalan-jalan keluar naik daihatsu taruna.

Dan seperti biasa juga, yang penting keluar dulu. Masalah mau jalan ke mana mah, itu urusan nanti. Di tengah jalan, sang sopir selalu kebingungan,

"makan dimana ?"
"terserah ..."
"hmpphh ...", sopirnya makin jengkel.

Kebetulan paginya aku browsing-browsing di 21 cineplex, lihat ada film baru Three Kingdom: Resurrection Of The Dragon. Yang maen Andy Lau. Satu-satunya film asing yang diputar di 21. Ok, kalau begitu, kita makan di Nagoya Hill. Nyampe jam 2 di Nagoya Hill, langsung ke studio 21. Walah, ternyata filmnya maen jam 2:15. Alamat menahan lapar lebih lama deh. Tengok-tengok 21 Cafe, ada hotdog ternyata. Lumayan, pengganjal perut.

"Hotdog e entek (habis) om", anung laporan.

Pilihannya tinggal popcorn dan sesuatu yang kelihatannya seperti kentang, namanya Nachos ... atau Tacos ya ? Tentu saja aku pilih yang sesuatu kayak kentang. Lagian harganya 25 ribu, muahal. Makanan dari kentang kan biasanya mahal-mahal. Setelah dapat makanannya, dibuka, loh ... kok tidak seperti kentang. Ternyata ini adalah tortilla, keripik jagung. Diketawain sama andy, jagung aja harganya 25 ribu. Aromanya agak busuk. Oh, bau keju. Keju kan emang bau. Keju Kraft itu tidak bau karena sudah diolah, dicampur tepung lagi. Dasar, produsen, cari untung terus.

Jadi di dalam bioskop, terdengar suara brisik krauk-krauk, makan tortilla yang dioleskan ke keju kental. Enak juga, sebenarnya lebih enak lagi kalau yang dioleskan itu adalah kentang goreng (maksa pokoknya, terlebih saat itu lagi pengen makan kentang, kecewa kok trus dapat jagung). Filmnya sendiri bercerita tentang kemunculan dan kehebatan Zhao Zilong, salah satu dari lima jendral Liu Bei (silahkan baca novel Romance Of Three Kingdom, karangan Luo Guanzhong untuk lebih jelasnya). Dimulai dari kedatangan Zhuge Liang (penasehat Liu Bei) ke desa tempat pasukan Zhao Zilong berada. Berkat strategi Zhuge Liang, Zhao Zilong dan pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Cao Cao yang jauh lebih banyak.

Moral ceritanya sih, tentang persahabatan dua orang, yang saling membantu dan saling memotivasi. Namun kemudian salah satu berkhianat, karena iri dengan kesuksesan sahabatnya itu. Walaupun sudah dikhianati, tetap saja masih dianggap sahabat. Aku pengen nonton, soalnya paling suka dengan film kolosal maupun film silat masa lalu. Setiap ada film kolosal perang kerajaan, selalu pengen nonton. Entah film hongkong, korea maupun jepang. Saur Sepuh juga nonton loh :) Ceritanya selalu tentang orang hebat. Bagaimana mereka belajar, berlatih, berkorban, bekerja keras, dan berpendirian teguh untuk mencapai cita-citanya. Secara aku adalah orang yang suka bermalas-malasan. Jadi cocok lah, mencari motivasi dari film-film tersebut.


Bubaran nonton, langsung window shopping ke food street Nagoya Hill, cari-cari makanan yang enak. Cari yang belum pernah juga sih. Ada Ayam Goreng Fatmawati, ada Seafood Lingga, ada Takeshi Bento, ada Solaria, ada Kaya Toast, ada KFC, ada A&W, ada Godiva, ada Fisherman. Kemudian terlihat Pondok Bebek Gurih. Hmmm, keliatannya warung baru nih, soalnya belum pernah keliatan.


Duduk di luar, sambil ngeceng, kami pesen menu bebek tentu saja. Aku pesen bebek goreng, yang lain pesen bebek bakar.

"Bebeknya alot ngga mas?", tanyaku ke penjual.
"Oh, iya mas, alot ini", jawab dia dengan yakinnya.
"??!!?!?!?"

Sebelumnya si penjual menyapaku sok dengan bahasa jawa, jadi aku tanya pakai bahasa jawa. Ternyata dia gak ngerti bahasa jawa. 80+5-20+39-4= cepe deehh ...


Dan inilah bebek gorengku. Keliatannya memang empuk, tidak alot. Dibacem dulu mungkin. Aroma dan penampakannya mirip seperti daging bacem soalnya. Atau diungkep dulu. Ambil mulai dari sayap dulu, dan memang empuk, tidak amis. Oleskan ke sambel, campur dengan nasi, waaa ... pedes. Tapi bebeknya memang enak. Bolehlah pasang judul bebek gurih. Kata temenku yang pesen bebek bakar, rasanya juga enak. Akhirnya nemu juga bebek yang enak di batam. Bebek-bebek yang lain selalu alot, dan rasanya gak se-enak bebek yang kumakan di simpang dago, bandung.

catatan:
alot = keras, liat. lawan kata dengan empuk.

1 comment:

Anonymous said...

tok, empuk kiy kosok baline atos. alot kuwi nek angel dimamah koyo karet.