Thursday, June 26, 2008

Tongseng Jodoh, Batam

Walaupun memajang nama sate dan gule kambing, yang mengundang kami untuk selalu datang kemari adalah tongsengnya. Oleh karena itu, kami menyebutnya tongseng jodoh. Kadang-kadang juga tongseng kendal. Karena ibu penjualnya berasal dari kendal. Terletak di seberang bank BCA jodoh, warung ini bukanya hanya malam hari.


Menu yang disediakan adalah sate kambing, sate ayam, gule kambing dan tongseng kambing. Untuk sate kambing, mungkin lebih enak dibanding sate kambing asih, namun kalah dibanding sate kambing bang saleh. Hanya saja, untuk gulenya, lebih enak di warung asih. Tongseng, paling enak yang disini.

Aku mengenal tongseng sejak SD. Ketika ortuku masih sering wira-wiri yogyakarta - malang. Menyetir mobil sendiri, kami selalu mampir ke warung tongseng di pinggiran kota Sragen. Tongseng terenak seumur hidupku. Sejak saat itulah aku selalu suka dengan tongseng. Aku mengalami jantung berdebar gara-gara kebanyakan kambing juga karena makan di tongseng sragen ini. Sepuluh tusuk sate kambing besar-besar, dikasih merica banyak, ditambah dengan semangkuk besar tongseng, benar-benar makanan yang membunuh. Sayang sekarang pemilik tongseng sragen sudah meninggal, digantikan dengan anaknya. Dan rasanya tidak pernah sama. Padahal mungkin semua ilmu memasak ortunya sudah diwariskan.

Keliatannya anaknya perlu disuruh nonton Kungfu Panda. Bahwa "there's no secret ingredients". Kata ayahnya Po, "the secret to be special, is you have to believe that you're special". Selama kita percaya diri bahwa kita memang bagus, maka itu akan tercermin pada karya kita. Karya apapun: lagu, hasil penelitian, program, masakan, film dll. Kalo belum-belum udah ngga pede, jangan salahkan kalo hasilnya jelek. Di komik master cooking boy juga ada rahasia memasak: Kalau memasak dengan hati (maksudnya bukan masak sambel goreng ati loh), ingin menyenangkan orang yang akan makan masakan kita, pasti hasilnya enak. Dijamin. Jadi jangan memasak dalam kondisi marah-marah atau mood jelek. Hasilnya pasti tidak enak. Walaupun resepnya sama.


Seperti biasa, agar tidak kebanyakan makan kambing, maka pesannya selalu berpasangan: sate kambing dan tongseng kambing. Masing-masing mengambil separo. Jadi bisa merasakan satenya, dan merasakan tongsengnya juga. Satenya bumbu kecap, seperti biasa. Enak, tidak bau prengus, dan empuk. Tongseng adalah makanan khas yogya, yang suka manis-manis. Daging kambing dimasak dengan air, yang ditambahi kecap, serta lombok, bawang merah, kubis, tomat, merica, garam, gula. Kombinasi yang pas, akan menghasilkan tongseng yang enak. Tidak ada santan, namun rasanya tetap gurih. Karena enak, makan disini selalu cepat, tiba-tiba nasinya sudah habis. Bayar trus pulang deh dengan perut kekenyangan.

3 comments:

Anonymous said...

"Sepuluh tusuk sate kambing besar-besar, dikasih merica banyak, ditambah dengan semangkuk besar tongseng, benar-benar makanan yang membunuh. Sayang sekarang pemilik tongseng sragen sudah meninggal, .."

meninggalnya bukan krn 'makanan yg membunuh' itu kan om..? ;)

infogue said...

artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
Artikel kuliner terhangat
Artikel anda di infogue

anda bisa promosikan artikel anda di http://www.infogue.com/ yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!

Kabupaten Aceh Barat said...
This comment has been removed by the author.