Ok, pulang dulu. Browsing-browsing, dapat Elixir. Ternyata produksi taiwan, dan dia punya fabrikasi sendiri. Tidak seperti visipro yang mengais-ngais wafer afkiran dari pabrik-pabrik IC. Boleh dicoba berarti. Malamnya, berangkat lagi, cari makan malam. Tujuannya sudah pasti, yaitu Sate Kambing Bang Saleh, di daerah kauman. Kauman adalah kampung orang arab. Kauman, di tiap kota, umumnya selalu berdampingan dengan Pecinan (kampung orang cina). Gak tau kenapa.

Warungnya standar. Halaman depan dipakai untuk bakar sate. Pesanan kami juga standar, yaitu sate gule. Satenya ada versi dengan gajih, ada yang tanpa gajih. Kami pilih tanpa gajih. Minumnya jeruk anget. Sebenarnya ada juga pilihan nasi briyani. Kalo nasi briyani versi orang arab, selalu lebih enak dibanding nasi briyani orang india di singapore. Tapi berhubung sudah terlalu banyak menu kambing dan santan, kita pilih nasi putih saja. Takut darah tinggi.

Tidak sabar, kuambil setusuk sate, dan langsung kumakan. Bahkan tanpa dioleskan ke bumbu sate pun, sudah terasa enak. Dagingnya empuk, tapi masih kenyal khas kambing. Rasanya benar-benar rasa daging, sedikit manis. Tidak ada bau 'prengus' kambing. Sempurna. Tidak ada kata-kata lain yang bisa menggambarkan enaknya sate kambing ini.


Sebelum pulang ke rumah, balik lagi ke pasar besar. Langsung transaksi. Ternyata penjualnya tidak punya stok lagi untuk memori. Woo, gimana sih ? niat jualan ngga ? Namun kemudian dikasih alamat pusat penjualannya. Loh, ternyata toko utamanya ada di sumbersari, deket rumahku. Yang di pasar besar hanya cabang.
Nyampe sumbersari, langsung beli 2 biji memory 1 GB merk Elixir. Namanya juga eksperimen. Siapa tahu memori ini bagus. Di rumah, kuambil notebookku. Buka bagian belakangnya. Cabut 2 keping memori Hynix 512 MB. Tancepin masing-masing Elixir ke slot memori. Aku beli sepasang, supaya bisa memanfaatkan kemampuan dual channel-nya intel, sehingga performance memorinya meningkat.

Ok, nyalakan laptopnya. Sambil membuka bungkusan martabak, kuamati hasil CPUZ-nya. Merk-nya benar, Nanya Technology, si pembuat Elixir. Kemudian dual channel. Hore, notebook-ku sekarang 2 GB. Syukuran pake martabak. Hap, hmmm, enak. Yang bisa menyaingi martabak totoroso kota malang, sampai saat ini hanya martabak kubang di kota padang. Kalau daging di martabak kubang adalah daging sapi yang diiris kecil-kecil. Maka totoroso menggunakan daging kambing yang dicacah, kemudian disangrai pake bumbu gule. Hasilnya sama. Sama-sama enak :)
No comments:
Post a Comment