Sunday, September 07, 2008

Buka Bareng Politeknik Batam

Buka puasa Politeknik Batam makin lama kualitasnya makin turun. Dah keabisan duit kali :) Dulu pertama kali diadakan di Turi Beach, Nongsa. Acara buka puasa Politeknik memang konsepnya bersenang-senang bersama-sama, agar keakraban antar staf bisa lebih terjalin kuat. Tidak ada tujuan untuk meningkatkan keimanan. Tidak ada acara formal memang, yang diatur oleh MC. Tidak ada baca quran dulu, tidak ada kultum. Tapi sholat trawih bareng ada ding, waktu di Turi Beach Resort.

Tahun berikutnya diadakan di Harris Resort. Makan-makan di pinggir kolam renang. Tahun kemaren pada rame-rame ke Batam View. Aku ngga ikut, soalnya udah mudik. Nah tahun ini, diadakan di kampus saja :( sekalian rapat pleno, persiapan surveillance ISO 9001:2000. Garink deh pokoknya, kriuk-kriuk.



Setelah rapat, langsung masuk ke barisan awal, antri buat makan. Loh, kok makanannya masih ditutupin plastik? Wah, kita disuruh makan ta'jil dulu. Ok deh, kita ikuti aturan maennya. Menu ta'jil seperti biasa, kolak isi pisang, ubi, sama waluh. Kurang manis, mungkin supaya tidak neg. Setelah kolak abis, datang lagi ke meja makanan. Loh, kok plastiknya masih belum dibuka?

"Maghrib dulu woi!", seru pak iman dari kejauhan.

Sori, kebiasaan selalu makan kenyang dulu, baru sholat maghrib :) Ambil aqua gelas, baru berangkat ke musholla. Ketika lewat meja prasmanan, ternyata pelayannya sudah membuka plastik-plastik penutup makanan. Rupanya beliau sadar, masih banyak terdapat orang-orang yang kurang beriman yang mendahulukan kepentingan duniawi dibanding akhirat.

Ok deh, langsung kuambil piring, dan nasi sebagai lauk. Sementara, lauk sebagai nasi (ini berlaku untuk kuantitas). Berhubung udah lapar, aku lupa foto-foto. Foto-fotonya telat, ketika sudah agak habis, baru sempat foto-foto. Yang paling enak adalah yang kufoto di bawah ini.


Nama menunya agak gak jelas. Waktu aku tanya ke pelayanannya, dia bilang ikan pagini. Something like that lah.

"Ini ikan apa pak?"
"ikan kakap"
"kok keliatannya ada aroma-aroma diasap?"
"ya betul. ikannya kita panggang dulu, baru kemudian kita tumis"

Dan memang rasanya enak. Dagingnya jadi agak keras, tidak terlalu lembut. Bumbu tumisnya keliatannya mirip dengan bumbu mangut. Ada santan kental, ada cabe hijau, ada sere. Namun nasibnya sama seperti bandeng asap sidoarjo, kulit ikannya jadi alot, gak bisa dimakan. Sayangnya aku lupa tanya ini katering dari mana. Jadi tidak bisa mengulangi makan ikan ini lagi deh. Habis makan, baru kita sholat maghrib.

Balik dari musholla, saatnya ronde kedua. Ada sup kacang merah ditambah dengan tetelan daging. Sehingga kaldunya memang asli kaldu daging, rasanya lebih enak. Dulu sering sekali dibuatin sop kacang merah sama ibu. Baru buka puasa ini, bisa makan sup kacang merah lagi.

Satu lagi yang enak adalah dadar jagung. Ini dadar jagung beneran, sama seperti yang di rumah, ketika dibikinin ibuku. Jagungnya banyak, dan ada udangnya. Biasanya dadar jagung yang dijual-jual di warung, lebih banyak tepungnya dibanding jagungnya, dan sering minus udang.

Kemudian ada opor juga. Lumayan, bisa mengobati kerinduan makan opor lebaran nanti.

1 comment:

Anonymous said...

alumni poltek?