Wednesday, May 21, 2008

Pecel Madiun, Malang

Hari ini adalah hari pernikahan anung. Karena acaranya jam 9, maka pagi-pagi sudah bangun. Dinginnya pagi di kota malang membuatku merebus air dulu buat mandi. Rencana berangkat bareng andy. Berhubung masih jam 7, aku dan kakakku cari sarapan di sekitar pasar dinoyo. Langganan kakakku adalah pecel madiun.

Masuk ke dalam, langsung disediakan menu yang komplit. Bener-bener menarik perhatian. Indonesia memang kaya kuliner. Dan beruntunglah saya yang memiliki lidah adaptable, dapat mensyukuri nikmat makanan yang disediakan oleh Tuhan, semuanya enak :)

Ada beberapa orang yang tidak suka makanan padang, terlalu spicy. Ada beberapa orang yang tidak suka pizza, terlalu asin. Ada beberapa orang yang tidak suka gudeg, terlalu manis. Ada beberapa orang yang tidak suka pare, terlalu pahit. Selera orang memang berbeda-beda sih. Tapi kuanjurkan mencoba makanan-makanan tersebut. Cari tahu apa yang membuat orang lain begitu suka makanan tersebut. Maka kita akan makin bersyukur kepada Tuhan, karena telah diberi kenikmatan baru. Pare sebelumnya aku tidak suka, sekarang mulai suka. Soalnya di pujasera mitra raya, ada warung yang bisa mengolah pare dengan baik. Rasanya pahit-pahit segar. Kenikmatan baru deh pokoknya :) Sama seperti berhubungan dengan orang lain. Sebegitu menyebalkannya orang lain, cari sisi positif yang menyenangkan, sehingga hubungan kita dengan orang tersebut menjadi lebih baik. Dan jatuh-jatuhnya kita sendiri yang bahagia.


Pilih punya pilih, aku memilih tempe kacang dan dadar jagung. Tempe kacang ini hanya ada di malang, kangeeennn banget sama rasanya. Dulu waktu masih tinggal di malang, sama ibuku sering sekali digoreng-in tempe kacang. Tempe kacang berbeda dengan tempe biasa. Bahan bakunya kacang, bukan kedelai. Rasanya memang beda, susah njelasinnya. Nasinya masih mengepul hangat, sayuran yang masih segar, disiram kuah pecel, dinikmati di pagi hari di kota malang yang dingin, woho, enak banget.

2 comments:

Anonymous said...

hmm.. kalo bener pemakan segala, saya tantangin makan Bubur Manado alias Tinutuan, hehe.. tapi yang asli buatan Manado loh om, alias makan disini (di kampungku).

dun worry, ini terdiri dari sedikit bubur nasi, jagung, ubi, dan tentu saja didominasi sayur-sayuran. kadang ada yang suka ditambahkan sedikit mie, dan sambel tentunya.

campur-campur kan..? tapi sehat kok om, dan makannya saat lagi hangat. biasanya juga ditambahkan tahu goreng plus ikan cakalang goreng. hehe.. makin heboh aja kan rupanya setelah dicampur ini itu :)

pokona ta' enteni yo, makan Bubur Manado di Manado, harus! wajib!
Sekalian kita snoorkling di Bunaken. oke oke? hehe..
-peace

Anonymous said...

D batam juga ada kok p', rumah makan manado yg rasany lumayan lah..
Kl g salah nama rmh makanny "Raja Bebek" di nagoya hill.